Dialog Cerpen Paing

Dialog Cerpen Paing

buatlah dialog paing dengan istrinya dalam cerpen paing

1. buatlah dialog paing dengan istrinya dalam cerpen paing


Istri : pa bagaimana kalo kt beli ee
Paing : Hush jangan lbh baik kt beli tajil 

2. buat dialog dari cerpen paing


Maaf yang itu terlalu banyak :) Intinya setiap tanda petik disitulah dimulai percakapan :)

3. buatlah dialog tentang cerpen paing


Ibu : Nak breli gula
ANAk : nnyti nyok

4. sinopsis cerpen paing..?


seorang laki-laki yang bersifat rajin dan jujur serta ulet yang pertama kali tiba di Jakarta yang bekerja sebagai buruh harian.Hidup dengan menumpang di rumah majikannya yang akhirnya memutuskan untuk hidup mandiri karena istirinya sedang hamil lagi. paing yang selalu berusaha mencari pekerjaan apa saja yang ia bisa lakukan. sampai akhirnya, ia ikut oleh seorang peragawati dan bekerja di rumah perempuan itu.

5. naskah dialog cerpen "paing" karya edi haryono


Toko Buku Nurul Ilmu Online Jual Bukubuku Sekolah pada hari ini saya ingin membagikan beberapa model sketa atau cover perihal ITB Bookstore (Official) - Android Apps on Google Play size 900 KB serta nilai resolusi yang tinggi , untuk Anda yang sedang mencari Toko Buku Nurul Ilmu Online Jual Bukubuku Sekolah. Perlu anda ketahui bahwa situs ini merupakan website kumpulan gambar gambar rumah yang meliputi desain, dekorasi, furniture, type, model, contoh, dari rumah minimalis, modern, sederhana, klasik, unik dll untuk ide pemilihan rumah idaman yang nyaman untuk anda. Apakah saat ini anda sedang berpikir untuk membangun Toko Buku Nurul Ilmu Online Jual Bukubuku Sekolah ? jika benar maka disini anda akan menemukan banyak ide.

6. Dialog cerpen paing karya edi haryono ? Dan ringkasannya ?


Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin hidup mandiri. Paing : “ Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan di bengkel mebel. “ Istri : “Saya juga sudah merasa gak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri? “ Paing : “Kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri? “ Istri : “Tidak, Kang. Justru saya senang. “ Paing : “Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan. Keesokan harinya. ” Istri : “Sudah jadi dibicarakan, Kang? ” Paing : “ Sudah. ” Istri : “ Bagaimana tanggapan Beliau? ”. Paing : “Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau. ” Istri : “ Syukurlah. ” Paing : “ Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan. “ Istri : “ Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka. ” Paing : “ Bagaimana jika kita gagal nanti? ” Istri : “Kita harus tetap berusaha, Kang. Kita percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa. ” Paing : “ Baiklah. ” Istri : “ Kang, usaha apa yang akan kita lakukan? “ Paing : “ Kemarin pagi, aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan sopir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang nasi uduk disekitar kawasan itu. Istri : “ Baiklah, Kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya. ”

7. Dialog Cerpen Berjudul "Paing" gimana ya ?


Paing  : “saya aya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikandi bengkel mebel.”

Istri     : “saya juga sudah merasa gak enak, kang, terlalu lama ikut dirumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya, kita hidup mandiri?”

Paing  : “kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri?”

Istri     : “tidak, kang. Justru saya senang.”

Paing  : “baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan.”


Keesokan harinya.

Istri     : “ sudah jadi dibicarakan, kang?”

Paing  : “sudah”

Istri     : “ bagaimana tanggapan beliau?”

Paing  : “ agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau”

Istri     : “syukurlah”

Paing  : “setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan”

Istri     : “iya, kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka”

Paing  : “bagaimana jika kita gagal nanti?”

Istri     : “kita harus tetap berusaha, mas. Kita percayakan kepada yang member hidup. Jangan mudah putus asa.”

Paing  : “baiklah”

Istri     : “kang, usaha apa yang akan kita lakukan?”

Paing  : “kemarin pagi, aku pergi ke pasar dan melihat tukang becak dan supir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang buah buahan di sekitar kawasan itu.”

Istri     : “baiklah, kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya.”


Dipagi harinya Paing segera bergegas kepasar, menghadang para tengkulak menurunkan dagangannya. Dan setiap hari istrinya menabung dengan menyisihkan belanjaannya seperti beras, gula, minyak, dsb.


Anak  : “bu aku sudah besar, dan aku ingin dikhitani seperti teman-temanku.”

Istri     : “iya nak, ibu akan menggelar acara khitanan yang sama seperti teman-temanmu”

Anak  :”terimakasih bu.”


Kemudian khitanan pun dilaksanakan / berlangsung baik. Berbagai hidangan dan kue telah disiapkan


8. siapa saja tokoh dalam cerpen paing


1.Paing
2.Majikan
3.Istri Paing
4.Tante
5. Peragawati
semoga membantuPaing,majikan,istri paing,peragawati,tante paing

9. teks dialog drama dari cerpen paing karya edi haryono


Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin hidup mandiri. Paing : “ Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan di bengkel mebel. “ Istri : “Saya juga sudah merasa gak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri? “ Paing : “Kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri? “ Istri : “Tidak, Kang. Justru saya senang. “ Paing : “Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan. Keesokan harinya. ” Istri : “Sudah jadi dibicarakan, Kang? ” Paing : “ Sudah. ” Istri : “ Bagaimana tanggapan Beliau? ”. Paing : “Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau. ” Istri : “ Syukurlah. ” Paing : “ Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan. “ Istri : “ Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka. ” Paing : “ Bagaimana jika kita gagal nanti? ” Istri : “Kita harus tetap berusaha, Kang. Kita percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa. ” Paing : “ Baiklah. ” Istri : “ Kang, usaha apa yang akan kita lakukan? “ Paing : “ Kemarin pagi, aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan sopir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang nasi uduk disekitar kawasan itu. Istri : “ Baiklah, Kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya. ”

10. naskah dialog cerpen "paing" karya edi haryono


yang mana
Coba cari di google

11. buatlah dialog dalam cerpen berjudul Paing


Paing
Paing
Paing
Paing
Paing
Paing

12. naskah dialog cerpen "paing" karya edi haryono


• Setelah cukup lama tinggal dengan
majikannya, Paing ingin hidup mandiri.
Paing : Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan
majikan di bengkel mebel.
Istri : Saya juga sudah merasa tidak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri?
Paing : Kamu tidak keberatan jika kita
hidup mandiri?
Istri : Tidak, Kang. Justru say senang.
Paing : Baiklah. Nanti saya akan berbicara
dengan majikan.

• Keesokan harinya.
Istri : Sudah jadi dibicarakan, Kang?
Paing : Sudah.
Istri : Bagaimana tanggapan Beliau?
Paing : Agak keberatan, tapi saya sudah
meyakinkan beliau.
Istri : Syukurlah.
Paing : Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan.
Istri : Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita
lebih merdeka.
Paing : Bagaimana jika kita gagal nanti?
Istri : Kita harus tetap berusaha, Mas. Kita
percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa.
Paing : Kok sekarang kamu sudah pintar
ngomong?
Istri : Lho, Kamu sendirikan yang ngajari!
Ingat tidak, waktu kita mau pindah kesini, kamu bilang; hidup jadi buruh mebel sama saja dengan hidup mengabdi pada majikan. Sekeras-kerasnya kita kerja, majikanlah yang
mulia. Ingat tidak?
Paing : Ya. Aku ingat. (sambil terus menikmati kerokan) Keesokan harinya.
Paing : Kita harus menyiapkan segala sesuatunya untuk berjualan nasi di dekat pangkalan bajaj, karena disana belum ada yang berjualan.
Istri : Iya, Kang. Tengah malam nanti saya akan memasak nasi uduk dan lauk pauk.

• Dugaan mereka tak secuil apapun meleset,
karena dagangannya laris manis. Namun, taka
lama tempat berjualannya telah diambil oleh
orang yang dipercayai.
Istri : Sudahlah, Kang. Biar aku yang jalan. Aku masih cukup kuat! Aku akan ke rumah orang-orang yang dulu mencucikan pakaiannya. Siapa tahu mereka ada yang bisa membantu
mencarikan pekerjaan untukmu. (sambil menggendong anak bayi yang masih merah)
Dua hari kemudian di rumah Tante pelatih
senam.
Pembantu : Mau cari siapa?
Isrti : Tante ada? (sambil membuka tutup
bayi dalam dalam gendongannya)
Pembantu : Oh, sedang istirahat, baru
saja pulang. Akhir-akhir ini Tante sibuk sekali.
Istri : Cobalah sampaikan padanya. Saya
perlu sekali.
Pembantu : Ya, tunggu sebentar! (dengan
rasa ragu dan melihat pada bayi)
Tante : Ada apa? Oh, ini ya bayinya yang
baru lahir itu? Aduh kenapa jadi begini?
Istri : Iya. Maksud saya kesini, mau mencari pekerjaan untuk Kang Paing.
Tante : Paing mau jadi tukang kebun?
Istri : Tentu saja mau sekali. (jawabnya cepat)
Tante : Kalau tidak salah temanku yang jadi peragawati, dia bilang tukang kebunnya pergi dan butuh tukang kebun baru. (sambil menekan nomer telepon untuk menelpon si peragawati)
Istri : Kang Paing dulu petani, pasti gampang mengurus kebun. (jawabnya meyakinkan)
Tante : Dipikirkan dulu, sebab tempatnya
jauh di Jakarta Selatan. Untuk soal gaji pasti lumayan, karena orangnya kaya sekali.
Istri : Tidak apa-apa. Ya sudah saya tidak
sabar untuk memberitahukan kegembiraan ini kepada Kang Paing.
Seumur hidupnya belum pernah Paing masuk
rumah sebesar itu. Serutuhnya dikelilingi
tembok tinggi.
Tante : Lesi! Lesi!
Paing : Edan, anj**g segede anak sapi.
(serunya kaget dengan wajah pucat ketakutan)
Tante : Jangan takut, lesi lembut seperti
wanita.
Pr. Muda : Melamun ya? Dipanggil- panggil diam saja. Mari ikut saya! (perintahnya). Kamu mau kerja disini? Siapa namamu? Jangan seperti tukang kebun dulu! Itu Tante Peragawati (menunjuk orang yang duduk di
sebuah teras memanjang mengenakan singlet dan celana pendek kuning).
Peragawati : Siapa namamu?
Paing : Paing Nyonya (dengan suara
tercekik)
Peragawti : Coba mana KTP-mu!
Paing : Sebentar. (mengambil KTP dari
dompetnya yang baru disadari ternyata sangat kumal)
Peragawati : Kamu bisa membaca?
Paing : Ya, bisa. (sambil menganggukkan
kepala)
Peragawati : Bicaralah yang keras. Disini
semua orang bicara keras! (tertawa lirih) rumah sebesar ini kalau tidak keras pasti tak
terdengar. Kamu bisa bekerja disini mulai sekarang. (sambil tersenyum)
Paing : Iya, baik Nyonya. Terima kasih.
(sambil tersenyum)

• Kurang dari dua minggu kebun sudah berubah indah. Ketekunannyalah yeng menjadi faktor utamanya, sehingga Paing diberi kepercayaan lebih oleh Peragawati dan Suaminya.
Peragawti : Saat ini kamu juga bertugas membersihkan sisa-sisa pesta.
Paing : Baik Nyonya.
Pada saat beres-beres.
Iyem : Paing (teriak), kamu dipanggil Nyonya!
Paing : Sebentar, tinggal sedikit lagi pekerjaan ini.
Iyem : Nyonya minta cepat (sambil berteriak)

[pengetikannya tidak bisa lebih dari ini ada batasannya, sebab itu lah hanya sampai disini]
*Lanjutan dialog ada di komentar*

13. naskah dialog cerpen "paing" karya edi haryono


Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin hidup mandiri. Paing : “ Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan di bengkel mebel. “ Istri : “Saya juga sudah merasa gak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri? “ Paing : “Kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri? “ Istri : “Tidak, Kang. Justru saya senang. “ Paing : “Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan. Keesokan harinya. ” Istri : “Sudah jadi dibicarakan, Kang? ” Paing : “ Sudah. ” Istri : “ Bagaimana tanggapan Beliau? ”. Paing : “Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau. ” Istri : “ Syukurlah. ” Paing : “ Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan. “ Istri : “ Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka. ” Paing : “ Bagaimana jika kita gagal nanti? ” Istri : “Kita harus tetap berusaha, Kang. Kita percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa. ” Paing : “ Baiklah. ” Istri : “ Kang, usaha apa yang akan kita lakukan? “ Paing : “ Kemarin pagi, aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan sopir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang nasi uduk disekitar kawasan itu. Istri : “ Baiklah, Kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya. ”

14. dialog cerpen paing dengan istrinya


Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin hidup mandiri. Paing : “ Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan di bengkel mebel. “ Istri : “Saya juga sudah merasa gak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri? “ Paing : “Kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri? “ Istri : “Tidak, Kang. Justru saya senang. “ Paing : “Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan. Keesokan harinya. ” Istri : “Sudah jadi dibicarakan, Kang? ” Paing : “ Sudah. ” Istri : “ Bagaimana tanggapan Beliau? ”. Paing : “Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau. ” Istri : “ Syukurlah. ” Paing : “ Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan. “ Istri : “ Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka. ” Paing : “ Bagaimana jika kita gagal nanti? ” Istri : “Kita harus tetap berusaha, Kang. Kita percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa. ” Paing : “ Baiklah. ” Istri : “ Kang, usaha apa yang akan kita lakukan? “ Paing : “ Kemarin pagi, aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan sopir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang nasi uduk disekitar kawasan itu. Istri : “ Baiklah, Kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya. ”

15. tolong doong, dialog dari cerpen paing


Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin hidup mandiri. Paing : “ Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan di bengkel mebel. “ Istri : “Saya juga sudah merasa gak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri? “ Paing : “Kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri? “ Istri : “Tidak, Kang. Justru saya senang. “ Paing : “Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan. Keesokan harinya. ” Istri : “Sudah jadi dibicarakan, Kang? ” Paing : “ Sudah. ” Istri : “ Bagaimana tanggapan Beliau? ”. Paing : “Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau. ” Istri : “ Syukurlah. ” Paing : “ Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan. “ Istri : “ Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka. ” Paing : “ Bagaimana jika kita gagal nanti? ” Istri : “Kita harus tetap berusaha, Kang. Kita percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa. ” Paing : “ Baiklah. ” Istri : “ Kang, usaha apa yang akan kita lakukan? “ Paing : “ Kemarin pagi, aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan sopir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang nasi uduk disekitar kawasan itu. Istri : “ Baiklah, Kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya. ”

16. Jalan cerita cerpen paing? Siapa penulis cerpen paing


Penulis Cerpen Paing adalah Edi Haryono

17. ubahlah cerpen paing ke dalam bentuk dialog


Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin hidup mandiri. Paing : “ Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan di bengkel mebel. “ Istri : “Saya juga sudah merasa gak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri? “ Paing : “Kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri? “ Istri : “Tidak, Kang. Justru saya senang. “ Paing : “Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan. Keesokan harinya. ” Istri : “Sudah jadi dibicarakan, Kang? ” Paing : “ Sudah. ” Istri : “ Bagaimana tanggapan Beliau? ”. Paing : “Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau. ” Istri : “ Syukurlah. ” Paing : “ Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan. “ Istri : “ Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka. ” Paing : “ Bagaimana jika kita gagal nanti? ” Istri : “Kita harus tetap berusaha, Kang. Kita percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa. ” Paing : “ Baiklah. ” Istri : “ Kang, usaha apa yang akan kita lakukan? “ Paing : “ Kemarin pagi, aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan sopir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang nasi uduk disekitar kawasan itu. Istri : “ Baiklah, Kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya. ”

18. Bagimana menulis dialog untuk drama dari cerpen "PAING" ?


Kt mengganti tulisan dengan dialog


19. menguraikan peristiwa pada cerpen paing, tuliskan dialog nya beserta ringkasan dari Cerpen Paing


kak kalau itu aku kurang tau aku belum di ajari sama guruku 
 tolong jadikan jawaban favorit ......biasanya pada sebuah cerpen ada kalimat langsung atau sesuatu yg dikatan langsung oleh tokoh, maka anda dapat membuat dialog dari itu

20. cerpen paing dalam bentuk dialog tu bentuknya gimana sih ,,tolong dijawab lengkap ya?


jd dialognya kaya yg paling menghayati maksud dari cerpen itu,palinh nyentuh

21. Kritikan cerpen paing


SINOPSIS
Tiba di  Jakarta ia bekerja di bengkel mebel. Majikannya sangat senang dengan kejujurannya dan mengajarinya menabung di bank. Setelah 2 tahun ia sudah membawa anak dan istrinya ke jakarta. Istrinya bekerja di  rumah majikannya sebagai tukang cuci.Paing memutuskan untuk berhenti dan hidup  mandiri. Ia berdagang buah di pasar tapi suatu hari ia terkena penertiban jalan. Ia tidak putus asa dan kemudia berjualan nasi uduk di dekat rumah Juragan Bajaj. Saat istrinya melahirkan, Paing menitipkan warungnya pada temannya. Tapi ternyata ia dikhianati karena saat ia kembali warungnya sudah berubah.            Paing memikirkan bagaimana nasib keluarganya. Lalu istrinya pergi ke rumah Tante untuk meminta bantuan dan Paing pun bekerja sebagai tukang kebun di jakarta Selatan. Istrinya mendengar bahwa gajinya lumayan besar tapi Paing harus menetap di rumah majikannya.            Kurang dari dua minggu kebunnya sudah indah, Paing lebih dipercaya oleh Tuannya. Suatu hari, Tuannya menyuruh Paing mengambil uang di Bank. Ia terpana melihat uang yang ia pegang. Setelah akhir bulan, ia menerima gajinya. Tapi, gajinya tidak sebesar yang ia harapkan. Paing memutuskan berhenti bekerja dan ingin kembali berjualan di Pasar.


22. struktur dalam cerpen paing


1. Orientasi : pengenalan awal cerita
2. Komplikasi : penyebab masalah hingga berujung konflik
3. Resolusi : pemecahan masalah

paing itu APA?


23. Lengkapi dialog bagan dan ringkasan tentang cerpen paing


Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin mandiri saja Paing : saya rasa kita haris hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan dibengkel mebel Istri :saya juga sudah merasa tidak enak, Kang. Terlalu lama kita ikut dirrumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri ? Paing : kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri ? Istri : Tidak, Kang. Justru saya senang Paing : Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan Keesokan harinya Istri : Bagaimana Kang ? Sudah dibicarakan dengan majikan ? Paing : Iya, Sudah Istri : Bagaiman tanggapan beliau ? Paing : Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau Istri : Syukurlah Paing : setelah kita keluar dari rumah majikan, usaha apa yang harus kita lirik ? Istri : Yak Kang, itu akan menjadikan kehidupan kita lebih baik Paing : Bagaiman jikak ita gagal nanti ? Istri : Kita harus tetap berusaha Kang, kita percayakan kepada gusti . Jangan mudah putus asa Paing : Iya saya akan berusaha Paing mulai mencari dan berjalan keliling untuk mencari tempat pekerjaan dan kemudian mendapatkan tempat berjualan. Paing : Aku sudah mendapatkan tempat untuk berjualan Istri : Alhamdulillah Kang, Aku akan membantu membuat Nasi uduk besok pagi Paing : Iya, sebaiknya saya berangkat jualan sebelum matahari terbit Istri : aku doakan agar jualan kita cepat laku mas Paing : terima kasih ya sayang, aku juga akan terus berusaha untuk keluarga kita. Beberapa hari kemudian Istri : mas sepertinya aku sudah mau melahirkan Paing : iya , sabarya. Aku akan pulang. Paing pun terburu-buru untuk pulang melihat istrinya. Paing : aku minta bantuan mu untuk menjaga tempat jualan ku sementara waktu Orang X : iya baiklah aku akan menjaganya Paing : terima kasih banyak Orang X : sama-sama. Hari berikutnya paing mulai berangkat lagi ketempat jualannya. Sesampainya paing terkejut dan tak dapat berbuat apa-apa kecuali sabar dan iklas. Paing mulai melangkah pulang kerumah. Istri : mas kenapa kamu pulang begitu cepat. Apa jualan kita sudah laku semua ? “tanya istrinya dengan semangat. Paing : Tempat ku kemalingan dan sekarang aku tidak punya pekerjaan Istri : sabarlah Kang, aku akan membantumu mencari pekerjaan karena aku sudah cukup kuat pasca melahirkan Istrinya mulai berjualan mencari lowongan pekerjaan dan menuju ke rumah tante tempat nya bekerja dulu Istri : Permisi Tante : Iya, Ada perlu apa ? Istri : saya dan suami saya butuh pekerjaan tante Tante : Saya punya teman yang kebutulan butuh tukang kebun Istri : Terimakasih, aku akan memberitahukan KangPaing Tante Tante : Besok aku akan mengajak Paing Kerumah teman saya Isrti lari begiti cepat untuk memberitahu paing. Istri : kang aku sudah dapat pekerjaan untukmu di rumah teman tente tempat ku dulu bekerja. Paing : terima kasih ya, Istri : iya kang. Kamu disana bekerja menjadi tukang kebun. Paing : iya tidak apa-apa, setidaknya aku dapat pekerjaan. Hari berikutnya Paing mulai bekerja sebagai tukang kebun Pragawati : Siapa namamu? Paing : Saya Paing Pragawati : Coba perlihatkan KTP mu Paing : saya tidak punya KTP bu, saya haya lulusan SMP Pragawati : kamu harus bekerja dengan baik, jangan sampai membuat tanaman mahalku mati. Seperti kelakuan Tuakng kebung yang lalu. Paing : iya bu, saya akan hati-hati merawat tanamannya. Berselang beberapa kemudian Inyem menghampiri Paing Inyem : paing kamu dipanggil Nyonya Paing : sebentar, aku harus mengerjakan pekerjaan ini Inyem : Nyonya minta cepat Paing : iya iya Paing menyela nafas lalu pergi Pramugari : Paing kamu ganti pakaian dulu lalu ke Bank mengambil uang bersama supir Paing : Baik Nyonya

24. naskah dialog cerpen "paing" karya edi haryono


contoh dibawah ini !!!!!!

25. abstrak cerpen paing


tema, tokoh, latar, sudut pandang, alur dan amanat dari cerita pendek p a i n g

26. percakapan cerpen paing


Cewek : Mas kerja dimana?
Cowok : Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan Bali…
Cewek : (WAW…Konglomerat pasti!)… Mas tinggal dimana?
Cowok : Pondok Indah Bukit Golf…
Cewek : (WAW kereenn…Rumah Orang-orang “The Haves”) Pasti gede rumahnya yah…?
Cowok : Ngga ah…Biasa aja koq…cuma 3000 m2…
Cewek : (Busett!) Pasti mobilnya banyak yah…?
Cowok : Sedikit koq…Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW. Mazda…
Cewek : (Wah cowok idaman gue nihh!!) Mas uda punya istri…?
Cowok : Hmm…Sampai saat ini belum tuh…hehe…
Cewek : (Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya…) Mas merokok??
Cowok : Tidak…rokok itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh…
Cewek : (Wah sehat nihh!) Mas suka minum-minuman keras?
Cowok : Tidak donk…
Cewek : (Gilee…Cool abissss!!) Mas suka maen judi??
Cowok : Nggak…ngapain juga judi? ngabisin duit aja
Cewek : (Ooohhhh…So sweett…) Mas suka dugem gitu ga??
Cowok : Tidak tidak…
Cewek : (Iihh…sholeh banget nih cowok!) Mas udah naik haji?
Cowok : Yah…baru 3x dan umroh paling 6x…
Cewek : (Subhanallah…calon surgawi…) Hobinya apa sih mas?
Cowok : BOHONGIN orang……
wkwkwkwk……

27. ^*kosakata cerpen paing


kosakata merupakan kata asing yg terdapat pada sebuah kalimat.kosakata adalah kata² baku dalam bahasa indonesia

28. Dialog yang terdapat dalam cerpen paing karya edi haryono


Tuliskan jawabnmu di sini 
Baiklah
dialognya adalah  aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

29. dialog cerpen paing karya edi haryono


Setelah cukup lama tinggal dengan majikannya, Paing ingin hidup mandiri. Paing : “ Saya merasa kita sudah harus hidup mandiri. Sudah cukup lama kita tinggal dengan majikan di bengkel mebel. “ Istri : “Saya juga sudah merasa gak enak, Kang, terlalu lama ikut di rumah majikanmu. Apa tidak sebaiknya kita hidup mandiri? “ Paing : “Kamu tidak keberatan jika kita hidup mandiri? “ Istri : “Tidak, Kang. Justru saya senang. “ Paing : “Baiklah. Nanti saya akan berbicara dengan majikan. Keesokan harinya. ” Istri : “Sudah jadi dibicarakan, Kang? ” Paing : “ Sudah. ” Istri : “ Bagaimana tanggapan Beliau? ”. Paing : “Agak keberatan, tapi saya sudah meyakinkan beliau. ” Istri : “ Syukurlah. ” Paing : “ Setelah kita keluar dari rumah majikan, kita harus melirik usaha apa yang bisa kita lakukan. “ Istri : “ Ya, Kang. Itu akan menjadikan kita lebih merdeka. ” Paing : “ Bagaimana jika kita gagal nanti? ” Istri : “Kita harus tetap berusaha, Kang. Kita percayakan kepada yang memberi hidup. Jangan mudah putus asa. ” Paing : “ Baiklah. ” Istri : “ Kang, usaha apa yang akan kita lakukan? “ Paing : “ Kemarin pagi, aku pergi kepasar dan melihat tukang becak dan sopir angkot kelaparan. Jadi, mungkin kita akan berdagang nasi uduk disekitar kawasan itu. Istri : “ Baiklah, Kang. Pagi sekali aku akan bangun dan menyiapkan semua keperluan dagangnya. ”

30. Lanjutan dialog dalam cerpen paing


Lengkapi dialog, bagan, dan/atau ringkasan. Kegiatan membangun teks ini membantu siswa untuk membangun teks secara bersama-sama.
Waktu berjalan. Paing dan sang istri berputar mencari kontrakan. Akhirnya mereka bisa menemukan kontrakan yang diinginkan.Paing: “Kita akan tinggal disini. Besok saya mau coba ke pasar, mencari tengkulak yang mau menitipkan dagangannya dengan saya. Semoga ini akan berkah. Kamu dirumah saja, jaga kesehatanmu dan calon bayi kita”Istri: “Iya Kang saya mengerti. Selalu saya do’akan semoga yang terbaik menyertai keluarga kita”.
Pagi buta Paing telah terbit dari rumah mendahului sinar mentari. Bergegas Paing pergi ke pasar mencari tengkulak. Tak sedikit para tengkulak yang menyepelekan dirinya, namun tak sedikitpun menggugurkan semangatnya.Paing: “Ayolah pak, saya janji akan bekerja dengan keras untuk menjual semua buah dan sayur yang bapak titipkan pada saya”Tengkulak : “Baiklah saya mau menitipkan buah dan sayur pada mu. Mulai besok datanglah ke kebun saya untuk mengambil buah dan sayurnya. Ini alamat kebun dan no telepon saya”Paing: “ Terimakasih banyak pak “.
Waktu dengan cepat berganti, Paing tak henti-hentinya berteriak menyodorkan dagangannya pada ibu-ibu yang lewat didepannya. Sudah dapat bersyukur dengan menyisihkan uang seribu dua ribu. Istrinya gemar menabung, sehingga saat anak laki-lakinya minta sunat, tak kelewahan mencari pinjaman uang. Tak lama merasa bahagia, tiba-tiba kabar buruk menendang telinganya.Istri: “Sabar Kang. Pasti belum rezeki. Akang masih bisa mencari tempat lain kan”Paing: “Sudah sangat semangat aku bekerja. Tak tahunya malah ada penertiban. Mereka bisa menyewa kios, nah kita? Uangnya darimana ?”Istri: “Sabar Kang. Jangan menyerah. Kembalilah kepasar dan mencari tempat strategis untuk berjualan”.
Keesokan harinya Paing survey tempat untuk berjualan. Saat melewati tempat parkir pasar yang penuh dengan sopir-sopir siap mengangkut penumpang. Terselip dalam batinnya “Pasti sopir-sopir ini belum sarapan”. Bergegas dia pulang untuk menemui sang istri tercinta.
Paing: “Aku sudah menemukan tempat yang strategis untuk berjualan makanan”Istri: “Syukurlah Kang. Saya akan memasak yang enak setiap paginya untuk dijual. Semoga ini  bisa menjadi tumpuan hidup kita Kang”
Hari berganti.Paing:”Semoga pagi ini banyak sopir yang mampir ke warung perutku ini”Sopir:”Warung baru Kang. Saya pesan nasi pecel satu”. “Saya juga Kang”, sahutan para sopir lain.
Paing sangat bersyukur, dagangannya laku pesat. Setiap harinya bergerombol sopir mengantri untuk memesan sarapan. Namun saat ini usaha dagangnya dilimpahkan sementara pada temannya, karena istrinya sedang melahirkan.Paing: “ Pagi ini aku akan pergi ke warung. Besok aku akan mulai mengambil alih lagi warungnya. Kamu sudah cukup sehat kan ?”Istri: “Iya, Kang. Aku baik-baik saja”
Tak lama kemudian sampaialah Paing ketempat surga penghasilannya. Tak sampai tersenyum dia langsung terkejut. Teman yang sangat dia percaya, diam-diam menusuknya dari belakang. Mengambil alih warungnya dan membuatnya lebih permanen. Tak sampai bangkit pulih, keluarga Paing telah jatuh tertimpa tangga. Pucat lesu wajah yang dia sodorkan pada sang istri.Istri: “Bagaimana kalau aku ikut bekerja. Aku akan mendatangi para rumah untuk mengambil laundry lagi. Aku sudah cukup sehat Kang. Mungkin juga dari mereka ada yang bisa mencarikan pekerjaan untuk Akang”Paing: “Terimakasih telah mengerti keadaan Akang”.
Kesokan Harinya.Istri: “Oh ya, aku ingat. Dulu kan tante pelatih senam itu, suka melaundrikan bajunya ke aku. Mungkin dia bisa bantu mencarikan pekerjaan untuk Kang Paing”
Bergegas kerumah tante.Istri: “Tantenya ada ?” (bertanya pada pembantu)Pembantu: “Ada, tapi masih istirahat” (sedikit iba melihat istri Paing detang dengan membawa anaknya)Pembantu: “Tunggu sebentar saya panggilkan”

Pembantu: “Silahkan masuk. Tante menunggu di dalam”…
Istri: “Permisi tante”Tante: “Ada yang bisa saya bantu”
Istri Paing menceritakan kejadian yang keluarganya sedang alamiTante: “Siapa ya, sebentar,sebentar. Oh ada, ada temen saya yang mencari tukang kebun. Paing mau ?”Istri: “Iya, mau tante”
Langsung tante itu, memastikan pada rekannya tentang lowongan pekerjaan. Mendengar gaji yang begitu menggiurkan membuat istri Paing lengsung menyetujui pekerjaan untuk suaminya itu.Tante: “Paing, teruslah dibelakang saya. Nanti saya yang memperkenalkan kamu sama teman saya yang peragawati”Paing: “Baik tante”
Paing melongo kagum melihat rumah peragawati yang begitu besarnya. Penuh dengan barang-barang mewah yang berlipat ganda dari gajinya perhari.Peragawati: “Kamu harus bisa mengurus kebun ini dengan baik. Jangan seperti tukang kebun sebelumnya.

Video Terkait

Kategori b_indonesia